Orang dewasa yang sudah berumur 5 tahun belum tentu memiliki
kesdaran beragama yang mantab,bahkan mungkin kepribadianya masih belum dewasa
atau masih (immature),ada pula remaja yanng berumur di bawah 23 tahun telah
memiliki kesdaran beragama yang cukup dewasa,tercapainya kematangan kesdaran
beragama seseorang bergantung pada kecerdasan,kematangan alam
perasaan,kehidupan motivasi pengalaman hidu,dan keadaan lingkungan sosial
budaya.
1.Kesadaran Beragama
Pengertian
kesdaran beragama dalam tulisan inin meliputi rasa keagamaan,pengalaman ke
tuhanan,keimanan,sikap dan tingkah laku keagamaan,yang teroganisasi dala sistem
mental dari kepribadian.karena agama melibatkan seluruh fungsi jiwa-raga
manusia,maka kesdaran beragama pun mencakup aspek aspek
afektif,konotatif,kognitif dan motorik,sedangkan keterlibatan fungsi motorik
nampak dalam perbuatan dan gerakan tingkah laku keagamaan,pengambaran tentang
kemantapan kesdaran beragama tidak dapat terlepas dari kriteria kematangan
kepribadian,seseorang yg tidak beragama(atheis)mungkin saja memiliki
kepribadian yang matang walauoaun ia tidak memiliki kesdaran beragama
Gordon W.Allport (1962) mengemukakakn 3 ciri kepribadian
yang matang
A.berkembangnya
kebutuhan bersosial psikologis,rohaniah dan arah minat yang menuju pada
pemuasan ideal dan nilai – nilai
sosial budaya melampaui kebutuhan
bilogis atau hawa nafsu,sebaliknya orang yg tidak mapu mengendalikan dorongan
bilogisnya atau tingkah lakunya dikendalika n oleh hawa nafsu nya menunujukan
kepribadian yg masih kanak kanak,kerpibadian yg matang tidak lagi bersifat
egosentris
B.kemampuan
mengadakan intropeksi,merefleksikan diri sendiri memandang diri sendiri secara
objektif dan kemampuan untuk mendapat kan pemahaman tentang hidup dan
kehidupan,dengan pemahamamn terhadap diri sendiri sebagaiamanaorang lain
mengenalnya,individu akan mampu menempatkan dirinya dalam hubungan dengan orang
lain,masyrakat dan alam semesta
C.keprbadian
yang matang selalu memiliki filsafata hidup yang utuh walaupun mungkin bukan
berasal dari filsafat agam atau kurag terolah dalam bentuk bahasa,walaupun
setiap kepribadian yang matang belum tentu memilliki pandangan hidup
keagamaan,karena mungkin ia memiliki pandangan hidup keagamaan,karena mungkin
ia memiliki pandangan hidup filosof lainya,namun kemantangan kepribadianya
tanpa dilandasi agama akan menunjukan kehidupan yg miskin,kuarng bermakna dan
mudah goyah.
Carl Gustav Yung(1875-1961) seorang ahli psikologi
menyimpulkan pegalamanya sebagai berikut:
Pada 30
tahun terakhir ini,banyak orang yg meminta kepada say,dari negara maju untuk
meneliti sebab sebab timbulnya penyakit jiwa.tenyata pangkal persoalan dari
para penderita penyakit tersebut yg telah melewati separuh dari kehidupan
mereka,yaitu setalah berumur 35 tahun tahn tidak lain adalah karena hati mereka
tertutup dari doktrin agama.merupakan hal yg dapat mungkin dikatakan bahwa
penyakit mereka tidak lain karena mereka kehilangan sesuatu yang telah di
berikan ole agama kepada orang yg memepercayainya pada setiap mas.tidak ada
seoang pun di antara mereka itu yang sembuh melainkan mereka kembali pada
konsepsi keagamaan.
2.Kesadaran Beragama pada Masa Anak-Anak
Pada
waktu lahir,anak belum beragama.ia baru memiliki potensi atau fitrah untuk
berkembang menjadi manusia beragama.selaras dengan perkembangan
kepribadianya,kesadaran beragam seseorang juga menunjukan adanya kontinutias
atau berlanjut dan tidak terputus walaupun pekembangan kesadaran beragama itu
berlanjut namun,setiap fase perkembangan menunujukan adanya ciri-ciri tertentu.ciri-ciri
umum kesadaran beragama pada masa anak-anak.
a.Pengalaman
Ke-tuhanan yang lebih bersifat afektif,emosional dan egosentris
ubungan emosional yang di warnai kasih sayang dan kemeseraan
antara orantua dan anak anak meinmbulkan proses identifikasi,yaitu proses
penghayatan dan peniruan secara tidak sepenuhnya disadari oleh si anak terhadap
sikap dan perilaku orangtua.si anak menghayati tuhan lebih sebagai pemuas
keinginan dan hayalan yg bersifat egosentris,jika si anak di suruh berdoa ia
akan memohon kepada tuhan unutuk di beri mainan,permen,kue,buah buahan atau alat pemuas kebuthan bilogis lainya yang bersifat kongkret dan
segera,tuhan adalah pengasih,penyayang,pelindung,pemberi rasa aman,tentram dan
pemuas kebutuhan alam perasaan lainya.untuk itu orang tua harus bersikap
sebagai pengasih,penyayayang,pelindung dan pemuas kebutuhan emosional anak.
b.Keimanannya
bersifat magis dan anthropomorphis yang berkembang menuju ke fase realisitik
keimana kepada tuhan
belu merupaka m suatu keyakinan sebagai hasil hasil pemikiran yg objektif,akan
tetapi lebih merupakan bagian dri kehudpan alam perasaan yang berhubungan erat
dengan kebutuhan jiwanya akan kasih sayang,rasa aman dan kenikmatan jasmaniah,tuha di hayati secara kongkret sebagai pelindung
pemberi kasih sayang dan pemberi kekuatan gaib,semacam tongkat Nabi Musa atau
cicin Nabi sulaiman untuk menjadi alat bagi pemenuh pemuasan kebutuhan dan
keinignanya yang bersifat egosentris dan segera.dengan bertambah nya
umur,peikirian yang bersifat tradisonal kongkret beralih pad nilai wujud atau
eksistensi hasil pengamatan,tuhan bukan
hhaya pencipta dirinya,tetapi tuha juga
adalah pencipta alam semesta yang melimpahkan rahmat nya bagi seluruh mahluk
rahmat tuhan yang di berikan kepadanya hanyalah merupakan sebagian kecil saja
dari kasih sayanga tuhan yang tak terbatas.kepercayaan pada hantu,azimat,benda
keramat yang memiliki kekuatan adalah sejalan dengan fungsi kognitifnya yg
mempersepsikan segala sesuatu sebagai bernyawa dan dinamis.
c.peribadatan
anak masih merupakan tiruan dan kebiasaan yang kurang dihayati
pada usia 12 tahun
pertama merupakan tahu tahun sosialisai,di siplin,dan tumbuhnya kesdaran moral.tuhan bukan hanya sebagai pemberi
kepuasan emosional, teatapi juga hakim yg maha adil sebagai keharusan dalam
kehidupan bermoral.tuham akan selalu mengawasi dan mengetahui segala sikap dan
perilakunya.serta akan meberikan pertolongan dan ganjaran apanbila ia berbuat
kebaikan.Penigkatan rasa ketuhana dalamhubungan emosional yang di perkuat
dengan ikatan moral akan dapat menumbuhakan penilaian,bahwa kebaikan tertinggi
adalah mengikuti perintah allah,dan meninggal kan larangan nya.
3.Kesadaran beragama
Selaras
dengan jiwa remaja yg berada dalam
transisi dari mas anak anak menuju ke dewasaan,maka kesdaran beragama pada masa
remaja berda dalam keadaan peralihan dari kehidupan beragam anak anak menuju
kemantapan beragama.di samping itu remaja,mulai menemukan peglaman dan
pennghayatan ketuhanann yang bersifat individual dan sukar di gambr kan ke pada
orang lain seperti dalam perdebatan.keimamananya mulai otononm,hubungan dengan
tuhan makin di setai kesdaran dan kegiatanya dlama bermasyarakat main di warnai
oleh rasa keagamaan.
a.
Pengalaman ketuhanannya makin bersifat
individual
Remaja makin mengenal dirinya.iya
menemuka dirinya buka nhn ya skedra abadan jamaniah,tetapi merupakan sesuatu
kehidupan sikologis rohaniah berupa pribadi.remaja bersifat kritsi terhadap
dirinya sendiri dan segaka sesuatu yg menjadi milik pribadinya pennghayatan
penemuandiri pribadi ino dinamakan indviduasi,yaitu adanya garis pemisah yg
tegas dan bukan diri sendir,anatar aku dan bukan aku,antar subjek dan dunia
sekitar.si remaja memerlukan kawan setia atau pribadi yg mampu menampuka
keluhan keluhan nya melindungi,membimbing,mendorong dan mebberi peetunjuk jalan
yg dapa mengembankan kepribadianya.
Keadaan labil yg menekan
menyebabkan si remaja mencari ketentraman dan pengangan hidup.si remaja
berpaling kepada tuhan sebagai satu satunya pegangan hidup,pelindung,dan
penunjuk jalan dalam dkegoncangan sikologis yg di alamainya.
b.Keimanannya makin menuju rellitas sebenarnya
si remaj mulai mngerti bahwa
kehidupan tidak hanya seperti di jumpainya secara kongkret,tetapi mempunya
makina lebih dalam.ia mulai memiliki pengertian yg di perlukan untuk menangkap
dan mengolah dunia rohniah.ia melihat adanya bermacam macam filsafat dan
pandangan hidup.dengan berkembangnya kemmapuan berfikir secara abstrak,si
remaja mampu pula menerima dan ajaran agama yg berhubungan dengan masalah
gaib,abstrak dan rohaniah,seperti kehiduoan alam kubur,hari kebangkitan,surga,neraka,bidadari,malaikat,jin,setan,dan
sebagainya
c.peribadatan mulai disertai penhayatan yg
tulus agam a
agam adalah pegalaman dan penghayatan dunia
dalam seroran tentang ketuhanan di sertai keimanan dan peribadatan.pengalamna
ini besifat subjektif yg sukar di terangkan kepada orang lain.agam bukan lah
sekedara kumpulan filsafat tentang dunia lain tapin agama harus di sertai
tindakan kongkret.perpecahan dan kegoncangan kepribadian yg di alam remaja terlihat
pula lapangan peribadatan.si remaja dapat menjadi seorang yang kelihatan paling
beragama dengan melakukan ibdadah yg intensif,seperti berpuasa berhari
hari,membaca alquran berjam jam atau berdoa setiap malam jadi sering terlihat
kesibukan beribadah yang berlebihan yg mudah berubah yang menjadi sikap acuh
tak acuh terhadap ibadah.kesadaran atau
norma norma agama berarti si remaja menghayati,menginternalisasikan dan
mengintegerasikan norma tersebut ke dalam diri pribadinya sehingga menjadi
bagian dari hati nurani dan keprinbadianya.
Asensi agama adalah pengalaman kehadiran
tuhan,kekuatan yg tertinggi .pada masa remaja di mulai pembentukan dan
perkembangan suatu sisitem moral pribadi sejalan dengan pertumbuhan pengalaman keagamaan
yg individual.ia pun akan menemukan prinsip dan norma pegangan hidup,hati
nurani,serta makna dan tujuan hidupnya.
4.kesdaran beragama
Dalam perkembangan jiwa seseorang,penglaman
kehidupan beragama sedikitb demi sedikit makin mantab sebagai suatu yunit yg
otonom dalam kepribadianya.emosi berfungsi melandasi dan mewarnainya,sedangkan
intelegensi yg mengorganisasi dan mempolakanya.kesdaran beragama merupaka dasar
dan arah dari kesiapan seserorang mengadakan tanggapan,reaksi,pengolahan dan
pnyesuaian diri terhadap ransangan yg datang dari dunia luar.seseorang yang
memiliki kesdaran beragama yang telah matab masih merasakan bahwa kehidupan
beragamanya belum sesuai dengan yang di cita cita kan.kehidupan beragama yang
di idealkan selalu ada di depan kesdaran beragama,yang mampu di realisasikan
dalam perbuatan sehari hari.makin mantab
kesdaran beraqgamanya jurang pemisah antara realisasi praktisdengan konsepsi
idealnya semakin dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar